Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo kembali menyelenggarakan webinar internasional yang menjadi wadah diskusi akademik lintas negara. Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah pemaparan dari Didin Syamsudin, S.Pd., M.Pd., dosen Universitas Djuanda Bogor, yang membawakan materi berjudul “Challenges and Strategies toward Global Reputation and Recognition of Excellent Islamic School.” Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan Islam dalam meraih pengakuan global sekaligus menawarkan strategi untuk memperkuat daya saing di kancah internasional.
Dalam presentasinya, Didin menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi institusi pendidikan Islam untuk memperoleh reputasi dan pengakuan internasional. Ia menyoroti beberapa isu penting, mulai dari kualitas manajemen sekolah, kompetensi tenaga pendidik, integrasi teknologi, hingga kemampuan institusi dalam menyesuaikan diri dengan standar pendidikan global. Menurutnya, tanpa pembenahan yang sistematis, sekolah Islam akan kesulitan menempatkan diri sebagai lembaga yang mampu bersaing secara global.

Selain memetakan tantangan, Didin juga menawarkan strategi konstruktif yang dapat diterapkan oleh sekolah Islam untuk meningkatkan daya saingnya. Strategi tersebut mencakup penguatan kurikulum berwawasan internasional, pelatihan dan pengembangan kompetensi guru, implementasi manajemen mutu secara berkelanjutan, serta perluasan jejaring kerja sama dengan lembaga pendidikan di berbagai negara. Ia menegaskan bahwa inovasi dan pembentukan karakter unggul merupakan elemen penting yang perlu ditonjolkan sebagai identitas sekolah Islam modern.
Materi yang disampaikan Didin Syamsudin berhasil memberikan wawasan strategis bagi peserta webinar mengenai arah pengembangan sekolah Islam di era global. Ia menutup pemaparannya dengan pesan bahwa transformasi berkelanjutan adalah kunci agar lembaga pendidikan Islam mampu meraih reputasi unggul dan diakui di tingkat internasional.
Kontributor: Abdul Kholiq




